Bloog Goblog

Selama tiga hari berturut-turut semenjak Kamis 19 Desember 2013, curah hujan di Kebumen mencapai 400 mm. Sebagai pembanding curah hujan akumulatif di Kebumen untuk tahun 2010 (yakni tahun terbasah semenjak 2007) adalah 4.000 mm/tahun atau setara dengan rata-rata 11 mm/hari. Dengan demikian hujan dalam 3 hari terakhir adalah 12 kali lipat di atas rata-rata hujan di tahun terbasah yang pernah dialami Kebumen.

Curah hujan sebesar 400 mm itu setara dengan air sebanyak 512 juta meter kubik. Sementara Kebumen hanya punya empat sungai besar yang bermuara ke Samudera Hindia, masing-masing adalah sungai Wawar, Lukulo, Telomoyo dan Ijo. Dari keempatnya hanya tiga yang daerah aliran sungai-nya langsung berada di dataran rendah Kebumen-Purworejo, yakni Wawar, Lukulo dan Telomoyo. Dengan air sebanyak itu, ketiga sungai tak mampu menampungnya bahkan meski telah ditanggul.

Genangan banjir di ruas jalur utama Kebumen-Purworejo sudah mulai menurun meski belum surut sepenuhnya. Namun jalur utama masih berbahaya untuk dilalui kendaraan kecil dan sepeda motor. Arus lalu lintas masih dialihkan ke jalur alternatif di jalur selatan-selatan (jalan Daendels) yang menyusuri pesisir Samudera Hindia atau di jalur alternatif utara (rute Prembun-Pituruh-Kutoarjo). Kedua jalur alternatif dilaporkan ramai lancar, meski harus berhati-hati karena sempit dan berlubang-lubang. Sehingga perjalanan darat melewati Kebumen-Purworejo masih mengalami keterlambatan. Yang jelas bus-bus AKAP sudah mulai kembali melayani rute Purwokerto-Jogja via Kebumen atau Purwokerto-Semarang via Kebumen.

Meski di jalur utama Kebumen-Purworejo mulai menurun, namun di tempat banjir justru kian meluas. Hingga Minggu siang luas wilayah yang terendam banjir membengkak jadi 9.000 hektar atau setara dengan 7 % luas Kebumen. Banjir telah merendam 171 desa (dari total 445 desa dan kelurahan di Kebumen) di 21 kecamatan. Hanya ada lima kecamatan yang terbebas banjir yakni Karanggayam, Sadang, Karangsambung, Sempor dan Gombong. Ribuan orang masih mengungsi termasuk balita dan anak-anak. Jumlah kerugian untuk sementara sekitar Rp 2 milyar, hanya dari dunia pertanian saja.

Meski banjir besar, namun dua waduk utama di Kebumen yakni Waduk Sempor dan Waduk Wadaslintang tetap aman. Elevasi memang mencapai batas maksimum namun air masih lancar mengalir via spillway. Demikian pula bendungan-bendungan utama di Kebumen seperti Bendung Pejengkolan dan Bendung Kaligending. Maka info bobolnya waduk dan bendungan adalah kabar-bohong (hoax)!

Sumber : @kebumenupdate, @infokebumen, @inipurworejo, DPU Kebumen, Distanak Kebumen, Ma'rufin Sudibyo

Recent Comments